Full width home advertisement

join

ARTIKEL

NGEBLOK YUK

CERPEN

Post Top Ad

join

Setiap muslim seharusnya mengenal tuhannya dengan baik, yaitu: Allah ; satu-satunya Dzat yang berhak untuk disembah dan ditaati. Ma'rifatullah adalah puncak aqidah dan tauhid seorang muslim. Ma'rifatullah merupakan tolak ukur kualitas keislaman dan keimanan seseorang, karena untuk mencapai ketinggian iman seorang muslim harus tahu dan mengenal dengan baik siapa tuhannya.

MAKNA MA'RIFATULLAHMa'rifatullah bukanlah mengenali dzat Allah, karena hal itu tidak mungkin terjangkau oleh akal manusia yang terbatas. Ma'rifatullah menurut Ibnul Qoyyim, sebagaimana di definisikan oleh ahli ma'rifah adalah : "ilmu yang membuat seseorang melakukan apa yang menjadi kewajiban bagi dirinya dan konsekuensi pengenalannya”.
Ma'rifatullah tidak  dimaknai dengan arti harfiah semata, namun dimaknai dengan pengenalan terhadap jalan yang mengantarkan manusia semakin dekat dengan Allah, mengenalkan rintangan dan tantangan yang ada dalam perjalanan mendekatkan diri pada Allah.
Figur teladan dalam ma'rifatullah adalah Rasulullah, Dialah sosok yang paling mengenal Allah, paling dekat denganNya, dan paling taat kepada perintah-perintahNya. Rasulullah bersabda : Sayalah orang yang paling mengenal Allah dan paling takut kepadaNya”.( HR. Bukhari dan Muslim ). Tingkatan berikutnya yang paling mengenal Allah adalah : ( اَلْعُلَمَاءُ العَامِلُونَ ).Ulama' yang mengamalkan ilmunya. 

قال تعالى :....إِنَّمَا يَخْشَى اللّهَ مِنْ عِبَادِهِ العُلَمَاءُ 
"Sesungguhnya yang takut pada Allah di antara hamba-hambanya hanyalah 'ulama'”. (QS,35:28 )

Orang yang mengenali Allah, dengan benar adalah orang yang mampu mewarnai dirinya dengan segala macam bentuk ibadah. Kita akan mendapatinya sebagai orang yang rajin sholat, pada saat yang lain kita dapati ia senantiasa berzikir, tilawah, pengajar, mujahid, pelayan masyarakat, dermawan, dll. Tidak ada ruang dan waktu ibadah kepada Allah, kecuali dia ada di sana. Dan tidak ada ruang dan waktu yang di benci Allah, melainkan ia menjauhinya.
URGENSI MA'RIFATULLAHMa'rifatullah adalah puncak kesadaran yang akan menentukan perjalanan hidup selanjutnya. Dengan ma'rifatullah manusia bisa mengetahui tujuan hidup yang sesungguhnya. Ketiadaan ma'rifatullah membuat orang hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas, bahkan orang yang tidak mengenal Allah dengan benar akan menjalani hidupnya seperti binatang. ( QS,47:12 ).
Ma'rifatullah adalah asas perjalanan ruhiyah manusia secara keseluruhan. Orang yang mengenal Allah akan merasakan hidupnya tenang, lapang, dan dia hidup dalam rentangan panjang antara sabar dan syukur.
Dari ma'rifatullah ini manusia akan mengenali kehidupan di luar  alam materi, seperti malaikat, jin dan ruh.
Dengan ma'rifatullah seorang muslim akan senantiasa menjaga dirinya dari melanggar aturan-aturan Allah sehingga hidupnya di penuhi dengan rahmat dan ridho Allah.
BUAH MA'RIFATULLAHPuncak ilmu adalah mengenal Allah. seseorang dikatakan sukses dalam belajar atau menuntut ilmu apabila dia semakin mengenal Allah dan semakin Dekat pada Allah. Jadi, percuma sekolah tinggi, gelar prestisius segudang, harta melimpah dan jabatan melangit bila itu semua tidak menjadikannya semakin dekat, semakin kenal dan semakin taat pada Allah.
Ma'rifatullah adalah ni'mat yang sangat besar. Mengenal Allah akan membuahkan ahklaq mulia. Betapa tidak, dengan mengenal Allah kita akan merasa di tatap, di dengar dan di perhatikan oleh Allah, sehingga langkah dan gerak kita terarah pada jalan yang dikehendaki Allah. inilah keni'matan hidup yang sebenarnya.
Dengan ma'rifatullah hidup menjadi tenang, terarah, ringan dan bahagia. Sebaliknya jika kita jauh dari Allah, hidup akan terasa berat, sempit, sengsara, tenggelam dalam lumpur dosa, dan terus menerus hidup dalam rentang waktu dan ruang kehinaan. 
قال تعالى :" وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَإِنَّ لَهُ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَا مَةِ أَعْمَى".
" barang siapa yang berpaling dari peringatanku maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan akan kami bangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thaahaa,124 ).
CIRI – CIRI ORANG YANG MENGENAL ALLAHOrang yang ma'rifah tidak takut dan tidak bersedih hati (لاَخَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَاهُمْ يَحْزَنُونَ)dengan urusan duniawi. Karena itulah kualitas ma'rifah kita bisa di ukur, bila kita selalu cemas dan takut kehilangan dunia, berarti kita belum mengenal Allah dengan baik. Sebab orang yang ma'rifah Susah senangnya tidak di ukur oleh ada tidaknya dunia, tetapi di ukur oleh dekat tidaknya dirinya dengan Allah.
Orang yang ma'rifah akan senantiasa menjaga kualitas ibadahnya. Karena dengan terjaganya ibadah akan mendatangkan banyak manfaat dan  keuntungan dalam hidup, diantaranya :
Pertama : Hidup selalu berada di jalan yang benar. Kedua : Memiliki kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup. Ketiga : Allah akan selalu mengaruniakan dalam hidupnya. Keempat : Akan selalu optimis dalam menghadapi kehidupan. Kelima : Memiliki kendali dan kontrol dalam hidup, sehingga tidak selalu terjerumus kedalam jurang kema'siatan. Keenam : Selalu berada dalam bimbingan dan pertolongan Allah. ketujuh : Memiliki Ruhiyah imaniah yang kuat.
SARANA MA'RIFATULLAHDiantara sarana yang dapat mengantarkan kita pada ma'rifatullah adalah :
  1. Akal sehat ( العَقْلُ السَّلِيمُ )
    Akal sehat manusia jika digunakan untuk memikirkan dan merenungkan apa yamg ada di sekelilingnya dari ciptaan Allah dapat menjadikan pemiliknya sampai pada ma'rifatullah yang sempurna. Alqur-an menjelaskan dalam berbagai ayatnya pengaruh perenungan makhluk terhadap pengenalan kepada sang khaliq. Allahberfirman: ”sesunggunya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda – tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang – orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi ( seraya berkata ) " Ya tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia – sia. Maha suci engkau maka peliharalah kami dari siksa api neraka”.(QS. 03: 190-191).
    Rasulullah Sha. Bersabda :
    تَفَكَّرُوا فِيْ خَلْقِ اللَّهِ وَلَا تَفَكَّرُوا فِي ذَاتِ اللَّهِ
    "berfikirlah kalian tentang ciptaan Allah dan janganlah berfikir tentang dzat Allah...( HR. abu Nu'aim ).
  2. Para Nabi dan Rasul ( الأَنْبِيَاءُ وَ الرُّسُلُ )
    Kita dapat mengenal Allah dengan baik melalui dakwah dan penjelasan dari para rasul. Karena mereka memang di utus untuk mengenalkan dan mengajak manusia kepada Allah. Allahberfirman :” sesungguhnya kami telah mengutus rasul – rasul kami dengan membawa bukti – bukti nyata dan telah telah kami turunkan bersama mereka Al-kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan”.(QS,57:25)
  3. Nama dan sifat Allah ( الأَسْمَاءُ وَ الصِّفَاتُ )
    Mengenali nama dan sifat Allah disertai dengan perenungan makna dan pengaruhnya bagi kehidupan ini menjadi sarana untuk mengenali Allah. cara inilah yang Allah gunakan untuk memperkenalkan dirinya kepada makhluk-Nya. Dengan asma dan sifat ini terbukalah jendela bagi manusia untuk mengenali Allah lebih dekat lagi. Asma dan sifat Allah akan menggerakkan dan membuka hati manusia untuk menyajikan pancaran cahaya Allah. Allah berfirman:” katakanlah: serulah Allah atau Ar- Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, dia memiliki nama – nama yang baik .(الأسماء الحسنى ) Qs,17:110.
Saudaraku…! Di tengah kondisi yang semakin sulit dan zaman yang semakin hancur tidak ada yang bisa menolong kita selai Allah. maka salah satu ikhtiar untuk menggapai pertolongan-Nya dengan meningkatkan pengenalan kita kepada  Allah. cara menggapainya adalah dengan memperbaik kualitas ibadah kita serta dengan terus menerus berusaha untuk istiqomah di jalan-Nya

join

join



kali berita ini telah dibaca

ARTIKEL TERBARU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Note :
- Harap Komentar Sesuai dg Judul Bacaan
- Tidak diperbolehkan Untuk Mempromosikan Barang ato Berjualan
- Bagi Komentar Yg Menautkan Link Aktif di anggap Spam
Selamat Berkomentar dn Salam persahabatan

PUISI

wa